- berobat di buangkok institute of mental health. setelah sekitar 2 tahun dia balik dan keliatannya sudah lumayan ok.
- soal schizophrenia itu bisa sembuh ato tidak tergantung parah tidak nya, pengobatannya tergantung grade keparahan nya kalau mentalnya sudah benar benar lepas dari dunia aslinya (e.g sampai berbahaya dan mengeluarkan
prilaku agresif , delusi parah, susah di bawa kembali ke alam nyata- bisa pake psikiater karena melibatkan terapi obat disini, kalau masih dalam tahap depresi... dan masih ringan2 ke psikolog klinis bisa)
mungkin bisa di bawa ke psikolog klinis dulu di therapy disana setela beberapa lama ada perkembangan apa kaga.. dipantau gitu karena penderita schizophrenia itu bisa berkembang menjadi berbahaya
- IMH@Woodbridge (RS grogolnya sini), lokasinya yg baru di daerah hougang. Detailnya monggo google sendiri.
Saya pernah nonton dokumentari di tv ttg seorg penderita schizo, org spore (middle-age man). Kena pas umur awal 20an wkt kuliah di kanada thn 70an. Dari pengalamannnya keluar masuk RS, he finally accepted bhw dia harus terus
minum obat yg diresepkan dokter, termasuk saat dia merasa 'sembuh'. Dia beuruntung, bertemu wanita yg mau menerima keadaannya dan menikah sama dia. Kalau tidak salah, dia nulis buku.
Kakak (cewek) temen saya di jkt, juga kena pas kuliah, di UI. Sampai gini hari baik2 saja, tidak violent, tapi tdk bisa bekerja, dan tidak dibiarkan bepergian sendirian krn ngga bisa pulang/nyasar. Liat2 keparahannya ya.
- melihat gejala da tingkat keparahan, kalau delusi nya sudah sampai parah itu pasti di tangani psikiater karena pakai resep obat, kalau mau lebih jelas mgkn bisa cari referensi http://en.wikipedia.org/wiki/Schizophrenia#Psychological ( sala satu referensi nya) yang pasti kalau pake terapi ( bukan terapi obat) keluarga harus sangat supportive dan komitmen, karena bukan seminggu dua minggu bisa sembuh gitu aja.
take long time for the whole complete process to cure this schizophrenia.
- gw kerja di welfare home buat orang2 penderita mental illness. kasus yang paling common ya schizo. mereka semua itu under medication, mau parah atau nganya sama aja. yang beda ya dosis and tipe nya aja. G sih rekomen ke IMH aja. ini bener2 mental hospital yang bagus banget untuk kelas asia. Jdi ketemu Drnya aja dulu, jelasin apa keluhannya, ya tapi seperti yang kita semua ketahui, cukup mahal biaya obat2an. apalagi klo sampe harus stay. Lokasi IMH itu daerah hougang/ buangkok gitu.
- Kebetulan anggota keluargaku ada yg kena. EMang bener jadinya sangat ketergantungan sama obat, dan klo stress gampang bgt kepicu lagi. Kalo menurut dokternya sih, emang ga akan bener2 sembuh bener. Soalnya ada kelainan hormon di otak. Penyembuhan sangat tergantung keinginan pasien dan dukungan keluarga juga. Dlm kasus kita sih ada masa2nya sehat walafiat bgt, ada kalanya klo stress gitu mule ngomong2 sendiri dan bengong2. Sempet sampe parah bgt dulu. Jadi ya pd prinsipnya mesti tetep tabah aja klo masa2nya kambuh. Beda2 ya tiap orang, klo bliau itu udh mulai sakit dari belasan tahun yg lalu dan sampe sekarang kita masih tetep menghadapi keadaan on off itu. Yah emang gitu sih.
Bliau sih berobatnya di sanatorium dharmawangsa jakarta. Udh 2x rawat inap disana. Yang pertama rawat inap sampe 2bln apa ya, tp bertahap, dliat kondisinya, kalo udh membaik sedikit dibolehin pulang seminggu sekali. Alhamdulillah dr 2x rawat inap disana bgitu pulang jadi seger banget. Kynya isolasi dr stress dan dunia luar sangat membantu ya. Sanatorium beda sm RSJ, aku pribadi bbrp kali ksana. Isinya rata2 ya orang depresi dan stress aja. Bukan orang yg bener2 hilang akal. Kudu sabarlah ya menghadapi orang penyakit ini. Soalnya they really can't help it...
- soal schizophrenia itu bisa sembuh ato tidak tergantung parah tidak nya, pengobatannya tergantung grade keparahan nya kalau mentalnya sudah benar benar lepas dari dunia aslinya (e.g sampai berbahaya dan mengeluarkan
prilaku agresif , delusi parah, susah di bawa kembali ke alam nyata- bisa pake psikiater karena melibatkan terapi obat disini, kalau masih dalam tahap depresi... dan masih ringan2 ke psikolog klinis bisa)
mungkin bisa di bawa ke psikolog klinis dulu di therapy disana setela beberapa lama ada perkembangan apa kaga.. dipantau gitu karena penderita schizophrenia itu bisa berkembang menjadi berbahaya
- IMH@Woodbridge (RS grogolnya sini), lokasinya yg baru di daerah hougang. Detailnya monggo google sendiri.
Saya pernah nonton dokumentari di tv ttg seorg penderita schizo, org spore (middle-age man). Kena pas umur awal 20an wkt kuliah di kanada thn 70an. Dari pengalamannnya keluar masuk RS, he finally accepted bhw dia harus terus
minum obat yg diresepkan dokter, termasuk saat dia merasa 'sembuh'. Dia beuruntung, bertemu wanita yg mau menerima keadaannya dan menikah sama dia. Kalau tidak salah, dia nulis buku.
Kakak (cewek) temen saya di jkt, juga kena pas kuliah, di UI. Sampai gini hari baik2 saja, tidak violent, tapi tdk bisa bekerja, dan tidak dibiarkan bepergian sendirian krn ngga bisa pulang/nyasar. Liat2 keparahannya ya.
- melihat gejala da tingkat keparahan, kalau delusi nya sudah sampai parah itu pasti di tangani psikiater karena pakai resep obat, kalau mau lebih jelas mgkn bisa cari referensi http://en.wikipedia.org/wiki/Schizophrenia#Psychological ( sala satu referensi nya) yang pasti kalau pake terapi ( bukan terapi obat) keluarga harus sangat supportive dan komitmen, karena bukan seminggu dua minggu bisa sembuh gitu aja.
take long time for the whole complete process to cure this schizophrenia.
- gw kerja di welfare home buat orang2 penderita mental illness. kasus yang paling common ya schizo. mereka semua itu under medication, mau parah atau nganya sama aja. yang beda ya dosis and tipe nya aja. G sih rekomen ke IMH aja. ini bener2 mental hospital yang bagus banget untuk kelas asia. Jdi ketemu Drnya aja dulu, jelasin apa keluhannya, ya tapi seperti yang kita semua ketahui, cukup mahal biaya obat2an. apalagi klo sampe harus stay. Lokasi IMH itu daerah hougang/ buangkok gitu.
- Kebetulan anggota keluargaku ada yg kena. EMang bener jadinya sangat ketergantungan sama obat, dan klo stress gampang bgt kepicu lagi. Kalo menurut dokternya sih, emang ga akan bener2 sembuh bener. Soalnya ada kelainan hormon di otak. Penyembuhan sangat tergantung keinginan pasien dan dukungan keluarga juga. Dlm kasus kita sih ada masa2nya sehat walafiat bgt, ada kalanya klo stress gitu mule ngomong2 sendiri dan bengong2. Sempet sampe parah bgt dulu. Jadi ya pd prinsipnya mesti tetep tabah aja klo masa2nya kambuh. Beda2 ya tiap orang, klo bliau itu udh mulai sakit dari belasan tahun yg lalu dan sampe sekarang kita masih tetep menghadapi keadaan on off itu. Yah emang gitu sih.
Bliau sih berobatnya di sanatorium dharmawangsa jakarta. Udh 2x rawat inap disana. Yang pertama rawat inap sampe 2bln apa ya, tp bertahap, dliat kondisinya, kalo udh membaik sedikit dibolehin pulang seminggu sekali. Alhamdulillah dr 2x rawat inap disana bgitu pulang jadi seger banget. Kynya isolasi dr stress dan dunia luar sangat membantu ya. Sanatorium beda sm RSJ, aku pribadi bbrp kali ksana. Isinya rata2 ya orang depresi dan stress aja. Bukan orang yg bener2 hilang akal. Kudu sabarlah ya menghadapi orang penyakit ini. Soalnya they really can't help it...
Comments
Post a Comment